Fajar Nugros

Fajar Nugros


Fajar Nugros (nama asli Fajar Nugroho; lahir di Yogyakarta) adalah seorang sutradara asal Indonesia. Fajar hobi mengarang, ia aktif mengirim cerita pendek hasil tulisannya pada surat kabar harian di Yogyakarta yang bernama Bernas. Saat duduk di bangku Sekolah Mennegah Atas dan Perguruan Tinggi, ia mengikuti lembaga pers agar bisa membuat cerita pendek dan cerita bersambung. Keinginannya untuk membuat filmnya sendiri muncul, saat ia diajak melihat film pendek karya Ifa Isfansyah. Sejak saat itu, ia mulai belajar tentang dunia film bersama komunitas film di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Karena merasa dirinya masih cukup kurang dari sutradara lain, Fajar memutuskan untuk pergi ke Jakarta dan belajar langsung dari Hanung Bramantyo. Dari Hanung pula Fajar belajar tentang tugas, teknis, dan kewajiban sebagai sutradara. Kepiawaiannya membuat film, mengantarnya memperoleh beasiswa dari Indocs (Indonesian Documentary-nya Shanty Harmayn). Lalu berturut-turut menjadi finalis Eagle Award MetroTV dan finalis IYCE British Council. Pada tahun 2009, Fajar mulai menyutradarai film panjang pertamanya di layar lebar, yang berjudul Queen Bee di bawah rumah produksi Millions Pictures. Kemudian bersama Raditya Dika dirinya menggarap film Cinta Brontosaurus. Namanya mulai melejit setelah menyutradarai film Yowis Ben bersama Bayu Skak. Fajar Nugros juga pernah mengisi jajaran dewan juri untuk kategori Film Pendek Terbaik di Festival Film Indonesia 2012 atau lebih dikenal dengan Piala Citra. Pada tanggal 12 Mei 2020, IDN Media secara resmi telah meluncurkan IDN Pictures setelah mengakuisisi perusahaan film Demi Istri Production milik Fajar dan Susanti.