Lola Amaria
Perempuan kelahiran Jakarta ini mengawali kariernya di ranah hiburan setelah menjuarai ajang pencarian model Wajah Femina 1997. Ia kemudian melebarkan sayapnya dengan bermain di sinetron Penari garapan sutradara Nan Triveni Achnas. Karier keaktorannya berlanjut di beberapa sinetron lain, seperti Arjuna Mencari Cinta, Tali Kasih, dan Merah Hitam Cinta. Lola menjajaki langkahnya di layar lebar saat usianya 23 tahun dengan berperan dalam film Tabir (2000), Merdeka 17805 (2001), Beth (2001), Ca Bau Kan (2002), Minggu Pagi di Victoria Park (2010) dan Kisah Tiga Titik (2013). Pada tahun 2003, Lola menguji kemampuannya sebagai produser sekaligus pemain dalam film Novel Tanpa Huruf “R” (2003). Pada tahun 2011, ia mendirikan Lola Amaria Production yang berfokus pada produksi film-film yang mengangkat isu sosial dan kemanusiaan, seperti Sanubari Jakarta (2012), Kisah 3 Titik (2013), Inerie (2014), dan Negeri Tanpa Telinga (2014). Lola mulai merambah dunia penyutradaraan dalam film Betina (2006). Betina (2006) memperoleh penghargaan NETPAC Award dalam Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) 2006. Film ini juga menjadi salah satu film Indonesia yang ditayangkan di Festival Film Internasional Singapura Ke-20.