Tatiek Maliyati

Tatiek Maliyati


Tatiek adalah artis film dan teater sejak tahun 1957 sampai dengan tahun 1970. Meski demikian, ia tak jauh dari dunia itu. tatie lebih menggeluti dunia skenario film dan televisi sejak tahun 1970 sampai dengan sekarang. Ia juga mengajar sebagai dosen Seni Peran dan Penulisan naskah drama di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) tahun 1970 sampai dengan sekarang. Selain mengajar ia memberikan kursus-kursus seni peran, antara lain di Yayasan Artis Film Indonesia sejak tahun 1970-1980. Ia mengisi acara Bina Drama di TVRI tahun 1979 sampai dengan tahun 1990. Tahun 1995 sampai dengan 1999 ia menjadi anggota Lembaga Sensor Film (LSF). Kemudian tahun 1999-2002 ia menjadi ketua merangkap anggota lembaga tersebut. Beberapa penghargaan telah diterimanya, yaitu Festival Film Indonesia, 1982 sebagai unggulan Penulis Skenario Terbaik dalam film Jangan Ambil Nyawaku. Piagam Penghagaan Direktorat Televisi, 19990 sebagai Penulis Skenario atas karya serial Dokter Sartika yang ditayangkan TVRI siaran tahun 1989-1990. Piagam penghargaan Dewan Film Nasional-Hadiah Suryo Sumanto, 1990, atas jasa-jasa yang dapat dijadikan suri teladan dalam pembinaan, pembangunan dan pengembangan perfiman Indonesia. Piagam Penghargaan Menteri Penerangan elaku Ketua Dewan Film Nasional, 1992, sebagai ketua merangkap anggota dewan juri Festival Film Indonesia 1992. Lalu Third Asean Awards Culturs, Communication an Literary Works, 1993, For Distinguished Achievements in Performing Arts. Presented this 9th day of October 1993 in Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. Piagam Hadiah Seni Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, atas prestasi yang luar biasa dalam bidang seni teater modern berdasarkan keputusan presiden Republik Indonesia tanggal 7 Mei 1976 N0. 23-Keputusan Menteri Pendidiakn dan Kebudayaan tanggal 13 Juli 1997 No. 0265/M/1977. Panasonic Awards, 1999, sebagai Legenda atas karya sinetron Losmen. Anugerah Budaya 2006 dari Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta, membantu dalam membina, mengembangkan, dan melestarikan seni budaya di provinsi . Film yang dibintanginya adalah Anakku Sajang (1957), Djendral Kantjil (1958), Asmara Dara (1958), Titian Serambut Dibelah Tudjuh (1959), Iseng (1959), Mak Tjomblang (1960), Balada Kota Besar (1963), Cinta Abadi (1976), Rahasia Seorang Ibu (1977), Gersang Tapi Damai (1977), Kemilau Kemuning Senja (1980), Jangan Ambil Nyawaku (1981), Penginapan Ibu Broto (1987),Putihnya Duka Kelabunya Bahagia (1989).  Beberapa sinetron, diantaranya Losmen (1985-1987), Dr. Sartika (1989-1991), Kehangatan (1996). Menulis skenario film Cinta Abadi (1976), Rahasia Seorang Ibu (1977), Gersang Tapi Damai (1977), Jangan Ambil nyawak (1981)


Penghargaan

1
Pemenang Penghargaan Khusus (FFI 2020)